Pada umumnya, saat detik-detik terakhir dalam hidup seseorang ia merasa ketakutan. Pergulatan antara hidup dan mati ibarat sebuah persimpangan nan sepi. Disana ada pergulatan yang sungguh dalam dan tidak bisa dimengerti dan dipahami oleh mereka yang masih sehat. Termasuk saya saat sedang menulis ini.
Saya menyaksikan beberapa saudari dalam akhir hidupnya. Dari antara mereka berdelapan tentu berbeda situasinya dalam menyambut saudari maut itu. Ada dengan sangat tenang….ada yang berjuang seakan dalam gelombang ombak yang dahsyat, ada yang dengan pesan khusus, ada yang menunggu hingga dikunjungi keluarga atau orang tertentu dll.
Namun pada umunya mereka yang menghadapi ajalnya akan merasa lebih tenang ketika orang disekitarnya mendekat dan memegang tangannya dengan erat sembari membisikkan kalimat-kalimat penuh pengharapan. Apa kalimat itu? Yahhh….tentu kalimat singkat nan indah,,,,seperti “Bunda Maria bersamamu….Yesus menyambutmu….para Malaikat menemanimu.
Kalimat-kalimat pendek yang dibisikkan oleh para Suster memberikan kekuatan yang tak terhingga bagi Sr. M. Beata Samosir FCJM saat menjelang akhir hidupnya. Bersama Tuhan yang mencintainya,,,,,ia menghembuskan nafas terakhir yang bernada tenang. Sesaat lantunan doa Salam Maria terhenti ketika seorang Suster berkata “sudah selesai”.
Sr. M. Beata Samosir FCJM dalam hidupmu banyak orang yang terselamatkan karena cintamu melalui profesimu di dunia kesehatan. Banyak orang kecil yang semakin bertumbuh dan sejahtera dalam masa tuamu di kebun. Semoga doa-doamu dan segala amal baikmu menghantarmu ke surga abadi. Doa kami menyertaimu.
Sr. M. Ivoline M, FCJM