Rekoleksi September 2020
Kemiskinan menjadi tanda pembaktian diri kepada Allah dan hanya orang yang beriman yang mampu hidup dalam kemiskinan.
Dalam konstitusi awal (no. XII) Muder M. Clara Pfaender mengutip perkataan seorang rasul: “Barang siapa yang secara suka rela miskin dalam hal-hal duniawi adalah kaya dalam hal-hal surgawi”. Ungkapan ini tampaknya sungguh menyemangati dan memampukan Muder M. Clara untuk menganut kemiskinan murni dengan menaruh kepercayaan yang sungguh kepada penyelenggaraan Ilahi. Ungkapannya yang merupakan seruan kenabiannya bagi kita: “O, anakku, engkau tidak mengertinya. Itulah misteri Penyelenggaraan Ilahi, yang menuntun kita seturut kehendak-Nya, walaupun kita tidak memahaminya. Kita hanya harus bertekun dan tidak goyah oleh lemparan batu. Matahari masih tetap di atas dan akan menyinarkan kembali cahaya di dalam kegelapan ini”.
Semoga karena kasih-Mu kami senantiasa mempercayakan diri pada penyelenggaraan-Mu dan terbebas dari kelekatan-kelekatan terhadap hal-hal duniawi yang bisa menghalangi pengabdian diri kami kepada-Mu. Dengan demikian kami mampu mencapai jalan kekudusan hidup menuju Engkau dan kelak mengalami kehidupan yang bahagia dan sempurna dalam Kerajaan Sorga. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin (SCS)