Kabar duka menghentak bumi pertiwi Indonesia atas terjadinya Gempa bumi dan tsunami di kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018, pukul 17.02.44 WIB. Tsunami yang berlangsung singkat ini menaruh duka yang mendalam bagi negara Indonesia. Guncangan gempa ini memiliki daya rusak sangat dahsyat, menyapu apa saja termasuk rumah, tempat ibadah, sekolah dan berbagai fasilitas umum, dalam sekejap dan hanya meninggalkan lumpur dan puing. Bukan cuma sepeda motor, mobil, truk, diterjang tsunami dan terhempas, lalu hancur. Bahkan kapal yang begitu besar tehempas ke daratan hingga setidaknya 70 meter, menabrak rumah penduduk. Rumah dihantamnya rusak dan menelan banyak korban.Gelombang tsunami yang begitu keras juga menghantam dan meratakan sejumlah bangunan. Gempa dan tsunami ini membuat banyak keluarga kehilangan orang-orang tercinta: meninggal atau hilang dan mereka yang kehilangan larut dalam isak tangis. Dituliskan bahwa Gempa ini merenggut ribuan jiwa meninggal dunia dan lebih dari 500 lainnya luka berat.
Dalam duka yang mendalam ini, Sulawesi tengah mendapat perhatian khusus bagi negara Indonesia dan juga dunia internasional. Masyarakat Indonesia melakukan banyak cara untuk membentuk dompet amal kasih untuk penyaluran bantuan secara materi, pelayanan kesehatan dan banyak hal yang dibutuhkan oleh masyarakat di sekitar gempa. Lembaga keagamaan, pemerintahan dan banyak lembaga-lembaga lainnya bersosial dalam meringankan beban derita masyarakat di Palu. Bahkan bantuan internasional juga sangat dirasakan membantu negara Indonesia. Banyak negara asing turut berduka atas bencana gempa ini. Mereka bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Bantuan mereka berupa makanan, kebutuhan pokok, perlengkapan pengungsian, materi dan masih banyak hal lainnya.
Kongregasi FCJM Provinsi Indonesia turut serta andil hadir dalam meringankan beban mereka dengan memberikan dana dan tenaga. Sr. M. Ludovina Sidauruk FCJM yang berprofesi sebagai perawat dipilih sebagai utusan dari Suster FCJM menjadi relawan di Palu. Suster ini bergabung dengan beberapa Suster dan Pastor dalam Gerakan Solidaritas Kemanusiaan JPIC se-Indonesia. Mereka tinggal selama beberapa minggu disana untuk memberikan pelayanan kesehatan, menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman, perlengkapan mandi, tenda dan masih banyak hal lain yang mereka lakukan disana.
Sr. Ludovika menceritakan bahwa pengalaman menjadi seorang relawan adalah pengalaman menarik. Suster ini mengatakan begitu puas dan sangat senang dipilih Kongregasi menjadi utusan relawan ke Palu. Pelayanan yang tulus sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang dilanda duka dan derita. Semangat melayani menyadarkan dia bahwa hal ini merupakan bagian dari karya penyelamatan, Kristus datang mengajarkan cara hidup, belas kasihan, persaudaraan, kepedulian, solidaritas dan lainnya, membuat kita bisa bersama untuk melayani, begitu dikisahlakn oleh Sr. Ludovika.
Peristiwa Tsunami di Indonesia ini menjadi alarm bagi kita semua. Mari mencintai alam, bumi pertiwi kita. Alam bukanlah musuh tetapi sahabat kita. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pesona wisata yang menggoda dan memikat. Kecantikan Indonesia tak hanya ada di pantai, gunung, pun palungnya. Keajaiban Tangan Tuhan di setiap lekukannya membuat kita merasa bangga jadi orang Indonesia. Indonesia menyimpan betapa indahnya pantai-pantai yang berjejer mulai dari barat hingga timur Indonesia. Keindahan Pulau Nias, kecantikan laut di Derawan, keanggunan Gunung Bromo, Indahnya Danau Toba yang dijuluki orang dengan kepingan Surga sampai dengan pesona alam bawah laut Wakatobi adalah sedikit dari sekian banyak harta karun wisata di Indonesia.
Di negara Indonesia juga menyediakan pesona alam yang tiada ada habisnya. Mulai dari pantai pasir putih dan juga yang berwarna hitam semua indah sesuai dengan porsinya. Tuhan telah membuktikan kebesarannya dengan menciptakan negara Indonesia dengan segala kelebihannya. Namun sayangnya kini segala keelokan tersebut sudah banyak ternoda. Alam yang luas ini membutuhkan manusia untuk merawat dan bukan melukainya. Menikmati keindahannya adalah hak bagi manusia. Tapi menjaga kelestariannya pun menjadi kewajiban yang tidak boleh terlupakan.
Kita semua berhak menikmati kemasyuran alam Ibu Pertiwi di negara kita masing-masing. Marilah secara bersama-sama memelihara dan melestarikan alam kita. Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan cinta yang kami terima khususnya dari semua Suster FCJM dimanapun berada, yang memberikan penguatan dan penghiburan melalui doa-doanya kepada negara Indonesia. Teristimewa kepada para Suster yang ada di Belanda, yang menambahkan dompet amal kasih kami. Kami semakin merasakan kesatuan cinta kita dalam suka dan duka dalam perahu FCJM. (Sr. Angela Siallagan)